"Ah, aku hampir lupa. Samuel menunggu di luar, "kata Monica kepada Paula, menghentikan isak tangisnya sebelum dia meninggalkan ruangan.
Tiba-tiba, wajah Paula yang baik dan anggun menjadi gelap. Dia ingat apa yang dikatakan William tentang Samuel yang menciumnya. Dendamnya terhadapnya tak terbendung.
Dalam bisikan berbahaya, Paula berkata, "Dia berani membawa pantat menjijikkannya ke hadapanku lagi. Dengar, jangan salahkan aku jika aku membuatnya membayar harganya."
Dengan sigap, Paula keluar dari ruangannya untuk menemui Samuel yang tengah duduk di salah satu meja pelanggan. Sebenarnya dia sangat sibuk, akan tetapi dia merasa tak sia-sia bila harus membuang barang sepuluh menit dengan Samuel.