Hari sudah gelap ketika keduanya sampai di rumah. Seperti biasa, Ibu Angkat Lily sudah lelap di sofa empuknya. Secangkir teh hangat sudah menjadi dingin tergeletak di sampingnya. Televisi menyala dengan suara volume lirih, menonton perempuan tua itu yang memejam mata. Padahal Lily sudah sengaja membungkuskan sup sayur untuknya makan malam. Tapi biarlah, bisa untuk sarapan esok pagi saja.
"Padahal sudah hampir seminggu aku menginap di sini. Tapi belum pernah sama sekali berbicara dengan Ibu Angkatmu. Yang aku lihat dia hanya tertidur di sofanya saja. Apa dia juga makan?" tanya Casanova selagi melepas sepatu yang dikenakan.
"Tentu. Hanya saja sangat sedikit. Dalam sehari paling banter ia menghabiskan satu piring bubur, atau satu porsi sup dengan nasi. Sementara untuk minum hanya satu gelas teh manis saja," jawab Lily seraya mendekati perempuan tua itu, memijat lengannya.
"O, pantas saja badannya kurus kering begitu. Apa dia tidak sakit?"