Chapter 174 - Jebakan

"Ngarep amat. Ngantri paling depan lo kira sembako." ujar Dikta.

Kinanti tiba-tiba memekik parau. "Tolong! Tolong!"

Mereka pun lantas kaget mendengarnya dan ikutan panik. "Eh mbak Kinanti kenapa tuh? Jangan-jangan terjadi sesuatu lagi sama dia!"

"Tunggu, tapi kan dia hantu?" tanya Dikta heran.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS