Lisa merasa kesal dengan mereka yang terlihat akrab seperti itu. "Heh San! Gantian lah lo yang naik motor nih, gue yang dibonceng Dikta!" pekiknya.
"Dih, gue gak bisa naik motor. Nanti motor lo nyungsep ke got gimana? Mau mandiin?" tanya Sani. Lisa mencebik kesal .
Mereka pun pada akhirnya sampai didepan rumah Rani. Terlihat disana Rasya sudah mengipas-ngipas saja sambil nongkrong dikursi. "Lama kalian! Naik motor apa naik keong lo." ucap Rasya. "Naik onta gua, tuan pembalap Marc marquez." ucap Dikta. Terlihat dihadapan Rasya sudah ada beberapa teh manis tersuguhkan serta kue ringan, mereka saling duduk bersebelahan di kursi yang telah disediakan. "Emaknya mana?" tanya Sani. "Masuk lagi barusan. Entar juga keluar lagi." ucap Rasya.
"Rani nya ada kan?" tanya Sani.
"Ada sih, tapi dia lagi keluar sekarang. Emaknya bahkan gak tahu dia kemana." ujar Rasya. "Kok bisa? Tapi dia udah merasa mendingan kan?"