Mahes menatap langit-langit kamar rumah sakit. Matahari sudah mulai menyapa. Namun, pria disebelahnya itu masih enggan melepaskan pelukannya.
"Aku lapar!" Mahes berusaha melepaskan tangan itu. Namun tak ada hasil.
"Mau makan apa?"
"Bubur ayam, jus mangga dan soto Betawi."
"Oke!" Deon segera bangkit dari bangkar. "Aw!"
"Pft!" Mahes menahan tawanya.
"Jangan ketawa!" perintah Deon. Namun Mahes tak tahan. Ia malah tertawa kencang.
Padahal Mahes sudah bilang. Bangkar itu sempit. Tapi masih ngotot. Akhirnya, Deon tidur menyamping sambil memeluk Mahes sepanjang malam.
Deon terdiam. Ia melihat wajah bahagia Mahes. Ternyata sangat cantik.
'tok tok tok'
"Masuk!" Deon segera loncat dari kasur. Ia pun duduk di sofa.