"Viga." sapa Nadine.
"Sudah lebih baik Nad?" tanya Viga.
Nadine tersenyum pada Viga, "Iya.. gua
sudah siap ngobrol sama lo."
Viga mengagguk. Nadine lalu duduk di
sebelah Viga.
"Euummm, gua tinggalkan kalian ya,
jangan sampai ada yang pingsan lagi." ucap
Devon.
Nadine langsung melotot ke arah Devon.
Sebelum Nadine ngamuk Devon terkekeh
lalu pergi meninggalkan Nadine dan Viga.
"Ga, lo kan sudah tunangan sama
Queensa. Lalu apa rencana lo
selanjutnya?" tanya Nadine.
"Mengakhiri semuanya." ucap Viga.
"Kamu serius?" tanya Nadine tidak
percaya.
"Kenapa enggak? Papa gua meninggalkan
gua dan Mama karena perempuan lain.
Itu rasanya sakit sekali. Di saat gua butuh
sosok Papa, gua bisa mendapatkannya.
Mama gua kerja keras untuk gua
sampai gak punya banyak waktu untuk
memberikan perhatiannya untuk gua.
Gua jadi korban pengkhianatan Papa,
gua tumbuh dengan keluarga yang tidak
utuh. Gua rasa sudah cukup. Gua gak bisa
menerima pengkhianat lain dalam hidup