"Terima nasib aja Di," ucap Jay.
Abdi mendengus, "Nasib pala lo montok!"
Jeva tertawa kecil melihat raut kesal yang
Abdi tunjukkan. Dia kemudian mendekati
Abdi lalu menepuk pundak cowok itu.
"Sabar ya jal, perjalanan kamu masih
panjang. Ayo berjuang! Siapa tau lo ketemu
sama kembaran lo."
Abdi mengernyit bingung, "Kembaran
siapa?"
Jeva mengulum senyumnya.
"Lo kan dakjal nah kembaran lo ajal."
"Astagfirullah Jepa! Sungguh jahat sekali
kamu sama anakmu ini.."
Jeva bergedik jijik, dia mendekatkan diri
pada Jay yang tengah duduk anteng sambil
memainkan ponselnya.
Reza tiba-tiba bergabung dengan keempat
remaja itu, dia duduk di samping Jeva yang
duduk di sebelah kanan Jay.
"Ada apa si?"
Melihat Reza yang baru datang, Abdi
langsung menatap Reza dengan tatapan
memelas.
"Ayah.. tolonglah anakmu ini.."
Reza menaikkan satu alisnya.
"Kenapa lo?" tanya Reza pada Abdi.
Sebelum Abdi menjawab, Jeva lebih dulu
menarik lengan Reza sehingga cowok itu