Pertandingan sangat sengit. Hingga tim dari SMA 9 meminta break. Entah untuk istirahat atau mengatur strategi mereka. Skor juga masih terlalu jaub untuk sampai ke 25 point, karena kedua tim saat ini skornya 13-13.
"Gini, Ka. Gue minta lo istirahat dulu, biar si Roni yang bermain. Gimana? Kayaknya lo sangat lelah, umpan lo juga banyak yang nggak pas." ucap Acil, kemudian menatap Roni, "Gimana, Ron? Siap?"
Roni mengangguk, "Siap aja gue mah."
Mereka semua mendengarkan itu dengan membawa minuman di tangannya. Rasanya tubuh mereka penuh dengan air. Rasa haus, karena matahari juga sangat terik, meskipun bermain di dalam ruangan.
"Ron. Gue mau lo harus bisa bisa memaksimalkan serangan kita. Harus bisa nyari celah, mereka banyak celah karena sudah kecapekan semua. Okay?" saran dari Acil.
Melihat tim lawan mengganti pemain, Septi juga berkehendak mengganti Dio dengan Tio. Karena Rafif masih perkasa dengan smashnya.
