Semua akhirnya tergerak semangat. Septi dengan usahanya yang maksimal mampu membuat timnya bangkit.
Julio berdiri untuk menegaskan lagi, "Iya benar apa kata Septi, apa kata Riski. Kita akan habis-habisan di sisa game ini. Kita buktikan bahwa kita bisa melawan mereka dan menang." ucap Julio penuh penekanan.
Dio juga membenarkan ucapan teman-temannya, "Benar. Masa iya kita sering mengalahkan lawan 3-0, tapi saat ini kita menyerah. Kan seharusnya kita bisa membalikkan keadaan ini menjadi 3-2. Masih ada waktu, kalo tidak sekarang, kapan lagi. Ini juga waktu yang pas untuk kita bisa menjadi juara."
Semua menjadi sangat semangat ketika mendengar nama hadiah pemberian dari kepala sekolah, karena mereka mengira ini bakalan menjadi suatu hadiah yang penting.
"Nah, gitu dong. Ayo masih ada waktu buat menjadi juara, meskipun hal yang sangat susah. Tapi kita masih ada kesempatan untuk ke sana." tukas Septi.