Pertandingan berlanjut kembali. Riski yang saat ini masih di takuti karena servisnya. Ia juga bisa menjadi pembeda saat melakukan servis. Tapi, ketika terjadi rotasi, dan Riski berada di depan itu yang membuat Riski terlihat lemah. Lompatannya tidak sebagus Tio, ataupun Dio.
Dan benar. Servis Riski yang kedua ternyata keluar dari lapangan sangat tipis.
"Sial." ucap Riski.
"Nggak papa. Kita akan rebut poin lagi." ucap Julio yang melihat Riski sangat kecewa dengan servisnya.
Mereka saling mengejar point. Berjibaku, jatuh bangun agar bola tidak terjatuh ke tanah. Mereka semua nampak agak kelelahan karena rally panjang dan di menangkan oleh Farmasi.
Skor saat ini adalah 11-11 sama. Tidak ada yang bisa unggul jauh, jarak 1-2 point saja bisa saling mengerjar. Apakah kedudukan saling mengejar itu akan terus berlanjut?
Sepertinya juga Farmasi mulai menemukan ritme bermain mereka, dan Aprian yang agak menurunkan egonya.