Hari yang di nantikan Riski akhrinya tiba juga. Yaitu hari dimana dia akan di latih bermain voli yang bagus dengan pujaan hatinya.
Handphone Riski berbunyi. Ternyata Septi menelfonnya lebih dulu.
"Halo?"
"Kita latihan di lapangan serayu dekat sekolah, ya. Udah tau tempatnya, kan?"
"Sudah, kak."
"Yaudah, gue mau berangkat. Lo juga buruan berangkat, gue gak mau lo datang terlambat. Kalo terlambat bakalan gue hukum."
Tut.
Riski terlonjak kaget. Ternyata pujaan hatinya sangat disiplin masalah waktu. Bagus sih, membuat Riski semakin jatuh hati padanya.
Karena memang saat ini Riski sudah siap dan tinggal berangkat. Ia akan segera berangkat, tetapi aebelum berangkat ia meminta ijin ke Sastro terlebih dahulu, itu sudah pasti.
"Bu, Riski mau latihan voli dulu, yaa." ucap Riski menyalami tangan ibunya.
"Iyaa hati-hati. Semoga bisa menjadi pemain voli top."