"Rupanya adik kecilku satu ini sudah membuka hati untukku ya. Namaku Raymond." Ucapnya sambil tersenyum.
***
"Mulai sekarang kau harus memanggil ku dengan sebutan kakak." Ucapnya dengan tersenyum.
"Hm.. kakak ya.." ucap Liora lirih. Setelah itu, dia mendongak menatap Raymond "Baiklah, kakak." Ucapnya sambil tersenyum manis. Raymond juga ikut tersenyum sambil mengacak rambut adiknya.
"Raymond! Turunlah saatnya makan malam." Ucap Sonata sambil teriak. Raymond yang merasa namanya dipanggil, segera untuk menuju ke ruang makan sambil membawa Liora. "Ayo, ibu sudah menyiapkan makanan. Tidak usah khawatir kakak ada di sini."
Liora tidak yakin dengan perkataan Raymond "Tapi ibu Sonata tidak menyukai ku." Ucapnya sambil menunduk sedih. Raymond yang mendengar itu menghela nafas sambil meyakinkan kembali Liora "Tidak masalah, jika ibu tidak suka kau makan malam bersama kami. Kau bisa makan malam berdua saja dengan kakak, mau kan?" Ucap Raymond sambil tersenyum.
Setelah itu mereka berdua turun untuk menuju ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan, Sonata melihat anaknya Raymond membawa gadis itu "Kenapa kau ajak dia kesini? Ibu tidak suka jika dia makan bersama kita."
Raymond berjalan ke kursi makannya sambil menggandeng tangan Liora "Memangnya kenapa? Ibu, Lio tidak bersalah dalam hal ini. Hah.. sudahlah kita makan saja."
"Kau mau makan apa? Kakak ambilkan." Ucap Raymond
"Tidak perlu, aku bisa ambil sendiri." Ucap Lio saat piringnya sudah berisikan lauk dari tangan Raymond.
Sonata yang melihat kejadian itu menatap tajam Raymond "Raymond! Dengar, gadis itu bukan adik kandung mu. Gadis itu lahir dari perempuan jalang itu."
Liora yang mendengar perkataan itu, tidak terima ibunya dihina "Ibuku bukan wanita seperti itu, ibuku adalah orang yang sangat baik."
"Jika ibumu orang yang sangat baik, terus kenapa dia merebut suami orang?" Liora yang mendengar pernyataan itu, tidak bisa menjawab. Liora juga tidak tahu kenapa dan pasti ibunya menikah dengan orang yang sudah mempunyai istri.
"Cukup ibu, hentikan!"
"Kau juga Raymond, kenapa kau malah membela gadis itu? Membuat aku tidak nafsu makan saja." Sonata pergi dengan membawa nampan makan.
"Kakak aku ke kamar dulu ya." Raymond yang melihat wajah lesu Liora langsung memegang tangannya "Tunggu, kau belum makan kan? Makan dulu. Kau sudah janji pada kakak untuk makan berdua dengan kakak tadi kan."
Liora menuruti ucapan Raymond, dia langsung memakan makanannya tadi. "Tidak usah khawatir, kita bisa makan berdua saja seperti ini. Oh iya, Lio kau mau masuk ke sekolah Vienna Academy kan?."
Liora menoleh "Darimana kakak tahu?"
"Tentu saja kakak tahu, kakak juga sekolah di sana."