Meskipun Gilang Dirgantara membidik jauh ke arah Nina, dia tidak menembak untuk waktu yang lama. Artinya tidak bisa lebih jelas. Dia menunggu Gamin Raksono memberinya jalan keluar. Dia jelas tidak menaruh harapan pada Ben Dirgantara, dan dia bahkan tidak melihat Ben Dirgantara.
"Bukankah kamu hanya ingin keluar dari tubuhmu!"Gamin Raksono berkata dengan suara keras.
"Hmph, ada pistol di tanganmu, itu artinya kamu punya modal. Tidak peduli seberapa bagus dirimu, kamu harus menundukkan kepala di depan senjata mematikan." Gilang Dirgantara masih mengandalkan sedikit kebanggaan dan sangat meremehkan Gamin Raksono.
Tetapi ketika Gilang Dirgantara sedang berbicara,Gamin Raksono menyerang tiba-tiba, sebuah tubuh terbang bergegas dan menendang pistol di tangan Gilang Dirgantara, kemudian menendang pistol itu keluar dengan satu tendangan, dan kemudian menjatuhkan Gilang Dirgantara dengan sebuah pukulan. Di tanah, sebuah pukulan seteguk besar darah muncrat dari bibirnya.