Di permukaan sungai yang bergelombang, orang-orang yang bergelantungan tidak bisa membuka mata, dan angin sepoi-sepoi meluncur perlahan, dengan aroma rerumputan hijau.
Rocky Pangestu berdiri di tepi sungai, bayangan cahaya yang mengalir menyelimuti dirinya, sepasang mata biru biru bersinar lebih cemerlang, seperti safir halus, mulia dan anggun. Namun terdapat tatapan sinis di matanya, dia benar-benar seorang yang dapat bersenang-senang dalam hidup.
Aiden Naufal linglung sesaat, dan dia buru-buru menundukkan kepalanya tanpa melihat Rocky Pangestu, dan terus menggantung umpan dengan sungguh-sungguh.
Hana Keswari mengetahui ketakutan Aiden Naufal, dan berbisik kepada Aiden Naufal, "Jangan takut padanya, masih ada Nina Raksono. Dia tidak akan melakukan apapun padamu di depan Nina Raksono!"