Melihat Gamin Raksono menatapnya, tangan Hana Keswari yang memegang mie berhenti di udara, melebarkan mata jernihnya, bertanya dengan serius.
"Kamu tidak makan lagi?"
"..." Gamin Raksono perlahan-lahan meletakkan sumpitnya, dan perlahan-lahan mengeluarkan sepatah kata, "Ya."
Faktanya, dia hanya makan mangkuk kecil, sampai habis.
Hana Keswari sangat senang karena dia langsung memindahkan mangkuk besar berisi mie itu kepadanya, dan memasukkan semua sisa mie ke perutnya. Pada akhirnya, bahkan supnya pun tidak terbuang percuma, dan semua supnya diminum. Hanya dengan begitu bisa dia menepuk perut yang menggembung dengan puas.
"..." Gamin Raksono merasa bahwa apa yang ada di depannya bukanlah wanita kecil, tetapi babi kecil.
"Apakah kamu tidak makan selama beberapa hari?" Dia bersandar di kursi dengan lengan di sekitar dadanya, matanya terus menatap pipi Hana Keswari yang jauh lebih kurus.
