Malam harinya Luna kembali merasa bosan, sejak siang tadi. Evans tak kembali ke bangsalnya untuk sekedar mengambil rantangnya yang tertinggal, dia bahkan meminta suster untuk mengambilkan barang itu.
Luna tahu pasti ada sesuatu yang terjadi pada pria itu sampai-sampai dia bertingkah demikian, namun. Luna tak ingin terlalu penasaran, dia juga tak akan menuntut Evans untuk jujur padanya.
Malam ini Ekal tak akan datang untuk menemani dirinya, tentu saja. Pria itu beralasan ada pekerjaan yang tak bisa tinggal, Ekal berjanji akan datang keesokan harinya saat Luna sudah dibolehkan pulang.
Di tengah rasa bosannya, Luna menoleh ke arah pintu sebab mendengar suara pintu dibuka. Suster masuk untuk mengganti infus pasien lain yang hampir habis.
Luna ingin mengatakan sesuatu, tapi. Dirinya sendiri ragu, dia tatap diam hingga suster selesai mengganti infus dan hampir keluar baru Luna berani mengeluarkan suara.