Mata indah di balik pintu itu berlukiskan pemandangan yang membuat hatinya terasa terbakar, ke dua tangan di sisi tubuhnya saling terkepal menjelaskan jika sang pemilik tubuh tengah merendam emosi dalam tubuhnya yang siap meledak kapan saja.
Dia Michella, secara tak segaja menyaksikan bagaimana kedekatan Evans dan Luna yang tak menunjukkan hubungan layaknya pasien dan seorang dokter.
Niat awalnya mengikuti Evans ke rumah sakit karena ingin mengembalikan payung pria itu, malah hatinya retak lagi padahal beberapa saat lalu baru saja menyatu.
"Kenapa kamu tidak bisa sehari saja untuk tidak melihat wanita itu," tanya Michella pada punggung Evans yang menjadi pemandangan menyakitkan baginya.
Jika, wanita lain saat melihat pasangannya berduaan dengan wanita lain akan membuat keributan dan bertengkar. Maka, Michella berbeda. Dia terlalu memikirkan nama baiknya dan egonya yang tinggi.