"Michella, masuklah!" teriak Adita dari dalam, dia tak habis pikir kenapa Michella asik di sana padahal hujan begitu lebat.
"Ah, sayang sekali. Tasnya terkena hujan," cerocos Adita mengkhawatirkan tas mahal Michella.
"Dia pasti tersinggung karena ucapan kita," timpal Anjani dengan ekspresi santainya, tak merasa berdosa sedikit pun padahal dia sadar dia pun salah.
"Dia duluan yang memulai, lagi pula yang kita katakan tidak salah. Dia memiliki tunangan, tapi. Seperti wanita jomblo yang malang," kata Adelia ikut-ikutan mengejek.
Sampai pada akhirnya bibir ke tiganya terkatup rapat, saat seorang pria tampan dengan payung hitamnya melintasi mereka menuju Michella yang masih asik membeku di tempatnya.
Dia Evans, wajahnya yang rupawan sedikit tekena tetesan air hujan saat angin berhembus, sepatu pantofelnya basah, tak Evans pedulikan.
Dia berdiri di samping Michella, lantas memayungi kepala tunangannya tanpa suara.