Tempat itu adalah kamar milik seorang wanita yang sangat memperhatikan penampilannya dari ujung kepala hingga kaki, sebab dia terobsesi untuk terlihat sempurna.
Owner brand kecantikan yang sangat terkenal, siapa lagi jika bukan si anggun nan cantik Michella.
Sejak bicara terus terang tentang perasaannya pada Evans, Michella lebih sering mengurung dirinya di dalam kamar. Dia bahkan tak peduli jika berkali-kali mamanya sibuk membujuk dirinya untuk keluar dan mencari kesibukan lain dari pada hanya berdiam diri di dalam kamar.
Walau sang mama belum mendengar alasan pasti tentang apa yang membuat putrinya bersikap seperti sekarang, wanita paruh baya itu tahu Michella pasti tengah terganggu oleh sesuatu hal.
Dan, yang lebih pastinya lagi. Tentu berhubungan dengan Evans.
"Michella."
Untuk yang ke lima kalinya, Dewi muncul di ambang pintu.
Dewi memandangi punggung Michella, dia khawatir Michella akan tertekan jika hanya diam seperti sekarang.