Suasana di sana mendadak sangat mencekam bagi Ekal, aura intimidasi Luna begitu kental walau istrinya itu tak menatap matanya secara langsung.
Ekal sejak tadi terus diam, dia merasa tengah interogasi. Gugup setengah mati, masalahnya ini jauh lebih berbahaya jika dia memberikan jawaban yang tidak tepat.
Tentu saja, dia pun sadar dirinya akan terdengar bodoh jika ketahuan minum-minum dengan simpanannya di saat istrinya tengah sekarat di rumah sakit.
"Ekal?" tegur Luna masih menunggu jawaban suaminya, entah apa yang Luna harapkan lagi dari sosok Ekal.
Padahal dia sepenuhnya sadar jika Ekal adalah bajingan, mungkin karena rasa cintanya yang sulit dihapuskan Luna ingin bertanya dan mempercayai jawaban Ekal, selain membohongi Ekal kalau dia percaya dengan pria itu, Luna sebenarnya juga tengah membohongi dirinya sendiri.
Ya, Luna lakukan itu semua hanya agar dirinya bisa tetap bertahan.