Pada pukul dua malam dini hari, pria tampan berkulit putih itu akhirnya baru bisa kembali pulang ke rumah setelah seharian mengerjakan berbagai macam kasus yang membuat kepalanya ingin pecah.
Dia Theo, tak sempat melepaskan jaket kulit yang dikenakannya. Dia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur empuk yang beberapa hari ini tak bisa dia rasakan, karena harus lembur di kantor.
"Ah, aku tidak tau kalau kasurku terasa begitu nyaman," gumamnya dengan mata terpejam.
Ya, Theo baru menyadarinya hal itu. Padahal sudah bertahun-tahun dia menggunakan kasur itu.
Baru Theo akan lelap dalam tidurnya, suara dering ponsel di dalam sakunya membuat dia menggerutu.
"Apa aku tidak dibolehkan untuk santai sebentar saja, argggg. Tau begini lebih baik dulu aku menjadi pengangguran saja."
Walau mulutnya mengomel tak jelas, tapi. Tangannya meraba saku jaketnya, masih dengan mata yang tertutup bersama kening berkerut.