Masih di ruangan yang sama, setelah mendengar penuturan Michella yang jarang Evans dengar. Sungguh membuat pria itu merasa tertampar dengan kenyataan.
Dia membuang napasnya panjang, Evans melupakan itu. Memang benar, dia tidak memikirkan perasaan Michella saat dia hampir memberikan napas buatan untuk Luna.
Apa boleh buat, itu adalah nalurinya sebagai seorang dokter. Evans tak bisa mengatakan dirinya salah dan minta maaf, tapi. Dia juga tak bisa menyalahkan Michella jika wanita itu mengaku terluka atas sikapnya.
Sekarang Evans merasa serba salah, Evans membuang muka. Dia bahkan menjauhi Michella, memilih berdiri di depan dinding kaca ruangan yang kini dapat membuatnya melihat jelas pemandangan kota pada malam hari.
"Michella, bagaimana saya harus menjelaskannya padamu. Saya ingin minta maaf, tapi. Saya sadar kalau saya tidak salah," kata Evans.
Michella masih setia berdiri di tempatnya. Memandang punggung Evans dalam kepedihan.