Sejak kedatangan Luna, suasana di ruangan itu mendadak terasa tak menyenangkan lagi bagi Ekal dan Sania.
Sania yang tadinya sempat kaget karena kedatangan Luna, kini memasang wajah datar karena dia masih kesal dan tentu masih percaya jika Luna adalah dalang dari terbakarnya apartemennya.
Ya, walau detektif dan polisi sudah mengatakan jika Luna dan Evans yang terlihat di lantai dua belas pada hari kejadian dinyatakan tak bersalah karena kuatnya saksi.
Wanita itu menolak untuk percaya, baiklah orang lain bisa percaya perkataan mereka. Tapi, Sania tak akan mudah untuk mempercayai hal konyol itu.
"Kukira, pak Theo dan pak Kenzi ikut ke sini karena ingin bertemu dengan Ekal saja. Rupanya dugaanku salah," kata Luna untuk pertama kalinya setelah sekian lama diam.
Enam orang itu memenuhi ruang tengah, Ekal duduk di samping Luna dan membiarkan Sania duduk dengan jarak yang jauh dengannya. Tentu saja dia ingin menjaga nama baiknya.
"Ah, itu Luna––"