"Alasan saya? Kamu penasaran dengan alasan saya? Kamu tidak marah?" tanya Luna bertubi-tubi, dia hanya penasaran kenapa Michella malah bertanya saja. Padahal sebelum jujur, Luna sudah mempersiapkan diri untuk menerima amarah dari Michella yang mungkin saja akan marah karena tahu calon suaminya hanya membela wanita lain. Ya, sebatas wanita lain. Tapi, anehnya kenapa harus mengorbankan semua hal dengan mudahnya?
Michella tersenyum kecut, dia melirik ke arah meja alih alih wajah Luna. Karena untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan selama terasa agak sulit untuk Michella.
"Karena saya tau, Evans akan melakukan itu. Dia pasti dengan senang hati memasang badan untuk kamu, jika. Evans saja tidak marah, lalu kenapa saya harus marah. Dari pada marah, saya rasa saya sedang kecewa," ungkap Michella masih sibuk menatap hal lain. Karena enggan melihat Luna lagi, rasanya seperti Michella tertampar oleh kenyataan yang begitu memilukan untuk dia terima dengan lapang dada.