Ekal yang kala itu sibuk dengan laptop sontak menoleh ke arah pintu sebab terdengar suara ketukan dari luar, dia memutar bola matanya. Sebenarnya moodnya sampai detik ini masih belum membaik.
"Maaf, Pak. Di luar ada yang mencari, Bapak," kata bi Inem dengan ragu ragu, dia sadar sudah menganggu Ekal atas kehadirannya, ya. Dia sadar itu, karenanya dia tampak tak enak saat ini.
Bagaimana tak sadar kalau sedang menganggu Ekal, sementara ekspresi Ekal jelas menampakkan kekesalan di wajahnya yang tampan dan kini Ekal sedikit kurus. Ya, belakangan ini dia tidak memperhatikan makanya dengan benar karena selalu memikirkan soal Luna. Ketahuilah Ekal masih sangat mengharapkan hubungannya dengan Luna akan membaik. Ya, Meski itu agak mustahil, tapi. Ekal tak bisa berhenti mengharapkan sosok istrinya.
Ekal tetaplah Ekal, Luna adalah cinta pertama dan akan selalu menjadi pemenang di dalam hatinya walau kini sudah ada yang ke dua di hidupnya, sebab yang pertama selalu membekas di hatinya.