"Apa? Mama sudah bertemu dengan putri Mama?" seru papa Evans dengan tidak percaya, tentu saja dia tidak percaya dengan apa yang istrinya itu lakukan. Itu tidak benar, kenapa dia harus bertemu dengan Luna begitu cepat?
Mery yang awalnya sibuk menunduk, lantas mengangkat kepalanya dan mengangguk membenarkan apa yang baru saja suaminya itu katakan. Dia sudah jujur pada suaminya, meski pun Mery tahu kalau suaminya tak suka akan dirinya yang bertemu kembali dengan sang putri kandung, Mery tetap saja melakukannya dengan sesukanya.
Dia tak pikir panjang saat tahu kalau Luna adalah putrinya, saat ini tak ada yang tahu apa yang sedang Mery pikirkan. Dia hanya ingin bersama dengan putrinya, ya. Anggaplah Mery egois karena ingin bersama Luna putri kandungnya di saat putranya terancam mendekam di dalam penjara.
"Mama, serius? Padahal Evans sudah meminta Mama untuk menunda menemukan putri, Mama!" kata suaminya lagi dengan tatapan garang yang tak dapat dia sembunyikan.