Mery membeku beberapa saat mendengar penuturan Evans, apa yang Evans katakan sukses membuat Mery tak dapat berkutik. Lidahnya pun turut terasa keluh hanya untuk mengatakan sesuatu.
Karena mamanya hanya diam, Evans paham pasti paruh baya di hadapannya itu tengah terkejut. Pastinya akan terkejut sebab Mery tidak menduga hal ini. Jelas saja, mana pernah dia menduga kalau Evans tahu siapa putrinya. Sementara semalam belasan tahun Mery melakukan pencarian pada putrinya, namun. Tak membuahkan hasil apa pun.
"Mama, pasti sangat terkejut. Jangan katakan apa pun jika, Mama. Memang tidak sanggup, biar aku saja yang bicara dan menejelaskan semuanya secara detail pada, Mama," kata Evans dengan mimik yang super penuh keseriusan.
Di maniknya tidak terlihat kalau Evans tengah berbohong, ya. Karena Evans saat ini sedang jujur, dia tahu siapa putri mamanya.
"E––evans...."