Siapa duga malam ini Dinda kedatangan tamu yang tidak dia duga duga, menantunya datang untuk berkunjung. Ya, menantunya. Ekal tentunya.
Ekal tak lupa membawakan buah tangan, dia tak mungkin datang dengan tangan kosong pada mertua dan istrinya.
Kedatangan Ekal diterima dengan baik, dia dipersilahkan duduk dengan Luna di sofa. Sedangkan Dinda sibuk membuat cemilan.
Luna diam saja sejak dia duduk dengan suaminya, rasanya sangat asing. Sekarang Luna lebih senang kalau tidak ada Ekal di sekitarnya, Luna tidak suka apa pun yang berkaitan dengan Ekal sekarang.
Bahkan mencium aroma parfum suaminya saja rasanya Luna sudah muak, padahal dulu aroma parfum maskulin milik Ekal selalu berhasil memikat hatinya. Ya, ada yang berbeda dengan dirinya kali ini.
"Kamu betah di sini?"
Ekal akhirnya membuka suara, dia tidak mungkin diam saja, walau Luna enggan bicara dengannya. Ekal yang akan berusaha, Meksi Luna tak katakan secara gamblang. Luna pasti masih marah karena masalah yang mereka lalui.