"Kamu, mau tau gambar tato pria itu?" ucap Tika dengan pelan, wajahnya tampak takut. Itu menunjukkan dia trauma pada kejadian yang menimpa dirinya tempo hari.
Tika baru sadar setelah melakukan operasi, dia awalnya tak menyangka masih bisa hidup sampai detik ini. Mungkin keajaiban yang membuat dia bisa bertahan, padahal saat itu dia pikir. Dirinya akan mati, merasakan betapa sakitnya kepalanya yang dipukul dengan benda tumpul.
"Iya. Apa, Bu Tika. Bisa mengingat bentuk pasti tatonya?" tanya Theo lagi memastikan ingatan Tika, wanita paruh baya itu harus ingat. Dia tak boleh lupa, sebab hanya dia satu-satunya saksi mata yang melihat pria bertato itu sekaligus tatonya.
"Ibu ingat, apa kalau Ibu beritahu seperti apa tatonya. Kamu bisa menangkap orang itu?" tanya Tika dengan serius, ditatapnya manik Theo yang masih setia melihat Tika tanpa berkedip.