Entah sudah berapa kali Mery membuat Luna terkejut, rasanya Mery ini adalah orang yang penuh akan kejutkan.
Setelah dia datang dengan cara yang misterius, kini kisah hidupnya pun turut membuat Luna tak bisa berkata-kata.
Apa kata wanita paruh baya itu tadi? Dia memiliki anak selain Evans?
"Apa dia adiknya dokter Evans?"
Luna masih berusaha untuk berpikir positif tentang Mery, tapi. Entahlah rasanya itu sulit, sedikit tahunya Luna tentang Evans. Luna yakin Evans tak memiliki adik, lalu anak apa yang Mery maksud?
"Bukan, Evans itu anak tunggal. Yang saya maksud adalah putri saya, putri saya sendiri. Bukan adik Evans atau pun anaknya papa Evans, kamu tau artinya bukan?" tanya Mery dengan tatapan penuh harap, dia hanya berharap Luna akan paham sampai situ.
Sebab Mery juga tak memiliki niatan untuk memperjelas bagaimana bisa dia memiliki seorang putri, mungkin karena masa lalu itu sangat buruk.