Sania membuang tasnya dengan kasar ke atas kasur, setelah bertemu dengan Kenzi tadi. Sania menjadi kesal bukan main sekarang, karena yang dia yakini pelaku malah bukan pelakunya.
Sania tak habis pikir, kenapa semuanya tak berjalan sesuai dengan apa yang dia pikirkan, terlebih lagi Sania pun tak bisa menyakini jika pelakunya bukan Luna.
Ini gila, bagaimana mungkin seorang dokter terkenal melakukan tindak kejahatan, itu tidak bisa dicerna oleh otak Sania.
Wanita itu sibuk ke sana dan ke sini guna memikirkan apa yang sebenarnya sedang terjadi, meski semua bukti mengarah pada Evans. Tetap saja kesalahan itu selalu Sania pikirkan ada pada Luna.
"Tidak, seberapa keras pun aku memikirkannya. Aku tidak yakin kalau pelakunya adalah seorang dokter, dia itu dokter! Dokter bedah! Mana mungkin dia melakukan sesuatu yang bisa merusak reputasinya," kata Sania menyakinkan dirinya sendiri.