Luna dan Ekal pulang setelah berbincang dengan Dinda, Luna belum memutuskan dia akan percaya atau tidak pada wanita paruh baya yang sudah pergi jika Luna memang putrinya karena Luna memiliki tanda lahir itu.
Kini Luna duduk termenung seorang diri di kursi panjang halaman depan rumahnya, Ekal tak ada di rumah. Pria itu mendapatkan panggilan dari kantor setelah mengantarkan Luna pulang.
Luna tak keberatan ditinggalkan begitu saja oleh Ekal padahal suasana hati Luna belum menentu sekarang, Luna rasanya mau gila karena tidak tahu harus percaya pada yang mana.
Wanita itu ibu kandungnya atau wanita itu bukan ibu kandungnya?
"Andai aku tau sedikit saja tentang ibuku, andai aku tau namanya. Mungkin sekarang aku tidak akan merasa seputus asa ini, sementara aku harus menentukan pilihan," gumam Luna pada dirinya sendiri.
Malam ini angin terasa jauh lebih kencang, bulan dan bintang enggan untuk menampakkan diri. Awan hitam menutupi langit di sana, sepertinya hujan akan segera turun.