Luna meninggal rumah dengan menggunakan taksi, Luna melirik jam dari ponselnya. Dia khawatir Ekal akan mendadak pulang di saat dirinya akan meninggalkan rumah.
Ah, Luna menggeleng mengenyahkan pemikiran itu. Biarkan saja Ekal pulang, Luna juga akan memberikan alasan yang masuk akal nantinya.
Tak lama Luna sampai di cafe yang Theo maksud, jelas saja Luna yang sampai lebih dulu. Walau sendiri, Luna tetap berpura-pura menjadi buta, dia khawatir akan ada yang mengenali dirinya di sana.
Akan lebih baik jika berjaga-jaga bukan?
Luna mengambil meja yang ada di paling ujung dekat jendela, dari sana Luna bisa melihat kendaraan yang berlalu lalang dengan tenang.
Di saat melamun menunggu Theo, Luna terpikirkan kembali akan ucapan Theo tadi.
"Kenapa aku mendadak jadi goyah begini? Apakah aku memang salah?" gumam Luna tak percaya.