Rumah sakit pusat, adalah tujuan utama detektif muda itu. Dengan auranya yang seperti ingin membunuh siapa saja yang dia lihat, dia sampai di lobi.
Theo melangkah dengan langkahnya yang super lebar, tubuhnya sudah setengah basah karena turun dari parkiran ke lobi.
Theo sampai di dalam, dia menuju meja informasi.
"Selamat malam, saya ingin bertemu dengan dokter Evans. Apakah beliau ada di tempat?" tanyanya tanpa banyak basa basi, Theo menatap intens suster di balik meja itu.
"Tidak, Pa. Dokter Evans sudah lama meninggalkan rumah sakit," kata suster itu sekenanya.
Tentu saja, suster itu melihat tadi bagaimana Evans pergi dengan tergesa gesa.
"Apakah, Anda. Tau ke mana perginya dokter itu?"
"Ah, maaf. Pak, saya tidak tau ke mana dokter Evans pergi. Karena harusnya beliau sudah pulang."
Tangan Theo terkepal di sisi tubuhnya, dia berusaha berpikir keras mencari tahu di mana keberadaan Evans.
Evans tak tak mungkin sudah pulang, sebab Mery katakan Evans tak ada di rumah.