Walau kejadian itu sudah berlalu sejak tiga hari, Luna masih saja gelisah memikirkan kejadian tersebut.
Sejak tiga hari terakhir Theo tak menghubungi dirinya lagi, Theo sepertinya sungguh marah. Luna jadi tak tenang, karena Theo tahu akan rahasianya.
Walau Luna tahu Theo adalah pria yang baik, tidak menutup kemungkinan pria itu akan membongkar rahasianya di hadapan semua orang. Apa lagi Theo pergi dalam keadaan kesal.
Berkali kali Luna membuang napasnya, dia memandangi kakinya dengan tatapan putus asa. Sampai Luna tak sadar ada sebuah mobil yang baru saja berhenti di depan pagar rumahnya.
Pemilik mobil itu menurunkan kaca mobilnya, dia adalah Theo. Selepas mengantarkan Michella pulang, dia segaja melawati jalan rumah Luna.