Angin berhembus dari arah barat, menampar wajah dua insan di atas jembatan kecil itu.
Suara dedaunan yang bergoyang-goyang karena dihembuskan angin dan kicauan burung di pohon yang dilanda angin mengisi kekosongan di tempat itu.
Luna terdiam saat Evans mengatakan jika dirinya bukan beban, ya. Mungkin bagi Evans, dirinya memang bukan beban. Tapi, bagi Luna. Dirinya adalah beban yang paling besar dalam hidup Evans, Luna akan sangat tidak tahu malu jika terus memberikan bebannya pada Evans.
Luna menggeleng pelan. "Tidak, Dok. Sedekat apa pun kita, selama apa pun kita sudah saling bicara, aku bukanlah seseorang yang bisa membebankan segalanya ke pundak, Dokter. Aku bukan siapa siapa di hidup, Dokter. Kita hanyalah dua orang yang dipertemukan karena ketidaksengajaan, akan sangat tidak tau diri. Jika, aku terus membebani, Dokter."