Sania tangah santai duduk di lantai dasar sembari bermain ponsel, tapi. Terkadang dia penasaran apa yang sedang dilakukan Luna dan dokternya di kamar wanita itu.
Sania menyipitkan matanya guna memikirkan kemungkinan kemungkinan yang mungkin saja terjadi jika dua insan itu dibiarkan bersama dalam satu ruangan.
Sania ingin sekali naik ke atas dan sedikit mengintip, tapi. Dia takut ketahuan, masalahnya bukan takut karena apa apa. Dia hanya takut malu ketahuan mencari tahu urusan mereka yang sejak awal memang tak pernah akrab dengan dirinya.
"Hmmm, bagaimana caranya agar aku bisa tau apa yang mereka lakukan di atas sana. Tapi, aku juga tidak ingin ketahuan," tanya Sania pada dirinya sendiri.
Dia lantas mengigit bibir bawahnya selalu dirinya lakukan jika tengah berpikir, sampai pada akhirnya dia baru ingat jika hubungan antara Ekal dan dokter yang tengah merawat Luna tidak baik.
Senyum iblis muncul menghiasi wajahnya yang cantik namun tampan bengis.