Semakin dibiarkan, semakin banyak pula yang menyaksikan interaksi tak biasa Luna dan Ekal.
Ekal kian gelisah melihat mereka dipandang oleh banyak mata dari segala sisi. Memalukan!
"Oke! Aku akan melakukannya, aku akan meminta Sania untuk minta maaf pada kamu dan menyuruhnya memohon agar kamu pulang ke rumah, ya. Aku akan menyuruhnya seperti itu," pungkas Ekal sudah sampai pada pilihan akhirnya.
Mau bagaimana lagi jika tak begitu, maka Luna akan membuat mereka menjadi pusat perhatian terus menerus dan tetap akan pergi darinya.
Ekal tak akan tahan seperti itu selamanya dengan Luna, walau ada Sania. Ekal selalu tetap membutuhkan sosok Luna sebagai istri yang baik baginya.
Luna tersenyum miring, dia puas akan pilihan Ekal. Ini yang Luna inginkan, Ekal akan memilih untuk memprioritaskan dirinya.
Kapan lagi Luna akan mendapatkan kesempatan seperti ini, di saat nanti Sania akan minta maaf dan memohon agar dirinya pulang. Wah, itu terlihat sangat luar biasa pikir Luna.