Mobil itu berhenti tepat di belakang mobil hitam yang tampak familier di mata sang pengemudi.
Theo menyipitkan matanya kala melihat ada mobil lain di tempat yang dia yakini belum pernah terjangkau oleh umum, maksudnya. Dia penasaran siapa yang datang ke sana lebih dulu dari dirinya?
Sedangkan Kenzi tanpa banyak pikir lagi, langsung turun dari mobil sebab tubuhnya terasa pegal-pegal setelah duduk hampir dua jam di dalam mobil dengan jalanan yang rusak bukan main.
Kenzi merenggangkan otot-otot tubuhnya dengan melakukan beberapa gerakan ringan, sesekali dia mengeluh karena menyesal mengapa harus setuju untuk ikut dengan Theo ke tempat asing ini.
Bahkan Kenzi tak pernah tahu jika ada tempat seperti ini di dekat kotanya tinggal, Kenzi melihat sekitar dengan mata terbuka.