Perseteruan sepasang kekasih itu masih berlanjut, dengan Sania yang dalam posisi tak dibela oleh kekasihnya. Sebab Ekal kali ini sepertinya berada di pihak Luna sebagai istri yang berusaha disakiti oleh kekasihnya.
"Kalau dia memang istrimu, tapi. Aku ini kekasihmu, Ekal. Harusnya kamu tidak menghakimi aku! Harusnya kamu memaklumi sikap aku yang begini," tutur Sania tak tahu malunya meminta Ekal untuk memaklumi dirinya yang sangat kurang ajar.
Yang benar saja, siapa yang akan mentolerir perbuatan jahat yang hampir melayangkan hidup seseorang seperti itu?
Orang bodoh sekali pun juga disuruh menilai siapa yang salah dan benar, pasti akan melihat seperti yang Ekal lihat.
Ekal tak pernah tahu jika selama ini Sania menyimpan dendam pada istrinya, Ekal pikir. Sania adalah wanita berbudi baik yang tak akan mempermasalahkan perihal istri Ekal, tapi. Dugaan Ekal salah, Sania ternyata sama saja seperti pelakor di luaran sana.