Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Boy si bocah ingusan

🇮🇩Irman_Boys
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.4k
Views
Synopsis
Perjalanan seorang anak di desa yang sangat menyenangkan, sebelum akhirnya
VIEW MORE

Chapter 1 - Boy si Bocah Ingusan

Perjalanan di mulai saat dia bersama orang tuanya di pinggiran kota. di gubuk kecil di tengah sawah, atapnya terbuat dari anyaman ilalang yang tersusun rapi. dinding nya terbuat dari bambu serta pintu dari bekas karung. di tenga sawah jauh dari desa dikelilingi tanaman padi yang hijau. saat malam tiba hanya cahaya lampu kempluk, lampu yang terbuat dari botol minuman ringan dai kasih sumbu kain bekas dan berbahan bakar minyak tanah. Sukatmo namanya umurnya 5 tahun tahun depan dia akan masuk ke sekolah Dasar. dia suka bermain tidak ada pikiran apapun di benaknya selain bermain, pada malam hari dia suka bermain dengan serangga yang bersinar di malam hari, kecil dan sangat banyak jumlahnya.

"wah apa itu?"

tanya dia sambil berlari menghampiri dan berusaha menangkapnya

"ma, ini apa? kok bisa bersinar sih apa serangga ini bawa lampu ya ma?"

Tanya mamo nama panggilan yang biasa di pake buat memanggil sukatmo.

"oh, serangga itu namanya kunang-kunang. kalau malam dia suka bersinar. " jawab Leli ibunda sukatmo.

"bagus yah ma? saya mau tangkapin yang banyak ya ma. buat di gubuk biar tambah terang kalau ada kunang-kunang nya" kata mamo

"jangan sayang, nanti kalau di tangkepin kasian dai juga butuh makan nanti kalau ditangkepin kasian anak kunang-kunang nya nungguin ayah ibunya di rumah" jawab ibunya.

"ma, katanya kalau kunang-kunang ini kukunya orang yang sudah meninggal ya?" tanya mamo

"kata siapa" sanggah ibunya

"kata jamudin, itu tuh yang biasa main sama saya"

"terlepas dari apapun itu, kunang-kunang itu serangga sayang. dulunya banyak suma sekarang tinggal sedikit. ngak tahu pergi kemana. mungkin habitatnya direbut manusia. banyak rumah nya di buat perumahan di sekitar sini. maka dari itu kita nggak boleh merusak habitat kunang-kunang. kita kudu melestarikan kunang-kunang biar nggak punang."

"oh gitu yah ma"

"iya sayangku sekarang tidur yah besoknya harus mulai kerja pagi-pagi biar kalau siang udah selesai dan bisa istirahat lebih awal. jadinya kan kita nggak terlalu kepanasan. oke,"

"oke, ma"

mamo dan ibunya pun berjalan masuk ke gubuk sambil melepas kunang-kunang yang dia tangkap di tangannya, satu per satu kunang-kunang itupun terbang menjauh dari gubuk menuju pinggir sungai yang tak jauh dari gubuknya. malam itu begitu terang banyak bintang yang berkedipan di langit. sesekali bintang jatuh terlihat dari pandangan mamo sebelum menutup pintu gubuknya. mamopun merebahkan tubuh kecilnya ditutupi dengan sarung yang sedikit bolong-bolong bekas obat nyamuk.

di nina bobokan oleh ibunya, malam semakin larut

"krikkkk krikkkk" nyanyian jangkrik pun seakan semakin keras di barengi dengan suara kodok "widip treot treot dung" saling bersahutan.