Kinara sudah sampai di restoran yang dimaksud oleh ibunya. Ia berjalan sendiri ke area dalam restoran tersebut, sementara Subekti sudah ia minta agar mencari makan siang sendiri. Seorang pelayan pria datang menghampiri Kinara yang baru memasuki pintu utama. Rupanya pelayan itu juga sudah mengenal tentang siapa Kinara dan bahkan sudah tahu bahwa Kinara akan segera tiba di restoran itu. Sepertinya Meysa memang sudah mengaturnya sedemikian rupa, agar Kinara tidak kesulitan untuk mencari keberadaannya.
Sang pelayan lantas memandu Kinara untuk berjalan ke arah suatu private room. Dan Kinara hanya menurut. Untuk saat ini, Kinara tidak tahu bagaimana perasaan yang tersemat di dalam hatinya. Antara rasa bersalah, canggung, bingung, dan juga senang. Ia sama sekali tidak tahu hatinya sedang condong ke mana. Karena posisi dirinya saat ini memang sedang berada di beberapa situasi.