Kinara sudah mengambil tas jinjing serta ponsel. Melalui ponsel itu, ia menghubungi Subekti agar Subekti menyiapkan mobil untuk dirinya. Setah itu, bergegas keluar dari ruangan, menemui Isabela dan mengatakan rencana dadakannya, dan supaya Isabela tetap bekerja sampai jam makan siang tiba.
Sembari memasuki elevator, Kinara mengubungi Kresna. Beruntung tanpa harus menunggu lama, panggilannya diterima.
"Halo, Kakak Sayang. Sudah kangen ya? Aku baru keluar dari ruang sidang nih, mau sekalian jemput Kakak. Kita jadi makan siang bareng, 'kan?" ucap Kresna dari kejauhan.
Kinara menghela napas berat. Hatinya sungguh tidak nyaman. Kelopak matanya pun sampai bergetar. "Ma-maafkan aku, Kresna. Sepertinya siang ini aku juga belum bisa menemui dirimu lagi," katanya jujur meski sulit.
"Eh? Ke-kenapa, Kak? Ada masalah, ya? Padahal kita kemarin belum sempat bertemu."