Bruk!
Suara map berisi sebuah yang dilemparkan di atas meja terdengar. Kresna melemparkan benda itu pada Biyan yang sepagi ini sudah berkutat dengan komputer dan segala jenis kertas. Biyan sempat tersentak. Ia menatap map itu dengan mata yang memicing, sementara dahinya berkerut samar. Kalau tidak salah, map ini adalah map yang Kresna perlihatkan tadi malam.
"Kau ...?" Biyan berkata sembari berangsur mengarahkan tatapan matanya pada rekan sekaligus juniornya itu. Matanya lantas menangkap munculnya sebuah seringai tajam yang menarik sudut kanan bibir Kresna. Pria yang lebih muda darinya itu pun sudah berlagak angkuh dengan kedua lengan yang dilipat ke depan. Kepala Kresna agak mendongak meskipun mata tetap menatap diri Biyan.