"Bukankah kau kemarin bilang kalau hari ini kau tidak ingin ke kantor, demi liburan?" tanya Biyan yang meski hari Minggu tetap berada di kantornya. Ia yang super sibuk sudah menekuri komputer dan semua berkas sejak tadi pagi. "Ada apa denganmu? Datang-datang pun wajahmu tampak sangat masam? Kau diminta datang oleh Pak Pramono? Atau ada klien lain yang membuatku harus bekerja keras lagi?"
Kresna menggelengkan kepala. Dalam beberapa saat masih belum ada satu pun kata yang ingin ia bagi pada Biyan. Ia sendiri datang ke kantor firma hukumnya karena memang tidak memiliki tujuan lain. Pulang ke apartemennya sendiri hanya akan membuatnya semakin gelisah. Beberapa temannya yang lain pastinya sedang menghabiskan waktu bersama keluarga mereka, apalagi sebagian besar sudah menikah. Hanya Biyan satu-satunya pria berkeluarga yang masih asyik dengan pekerjaan di kala liburan, tetapi keberadaan Biyan di kantor cukup memberikan keuntungan bagi Kresna yang sempat kebingungan.
