Kinara meletakkan cangkir kopi dengan cukup keras sampai menimbulkan bunyi benturan cangkir dan piring saji berukuran kecil. Beruntung kopi yang masih tersisa tidak terlalu banyak, sehingga tidak sampai tumpah mengotori meja. Lima menit sudah cukup lama jika Kinara harus terdiam bersama pria yang juga terus terdiam. Kedatangannya yang nekat bukan untuk mencari kegemingan seperti saat ini. Namun sepertinya, Kresna tidak akan memulai pembicaraan jika Kinara tidak memulainya terlebih dahulu.
"Kau ini benar-benar pengecut ya?!" Kesal, Kinara sampai berkata demikian. Matanya sampai menunjukkan sorot yang tajam dan tertuju pada sosok pria di hadapannya itu. "Kau kan bisa bertanya maksud kedatanganku terlebih dahulu, Kres!"