Kresna sudah sampai di firma hukum tempatny bekerja sebagai seorang pengacara. Namun ia tidak segera bergegas ke ruangan Biyan, melainkan berjalan ke arah dapur. Makanan berkuah yang ia bawa itu pasti sudah sangat dingin, karena ketika makan bersama Kinara pun ia hanya menghangatkan satu bungkus saja. Dan demi Biyan tak terlalu kecewa, ia harus menyajikan makanan tersebut dengan sebaik mungkin.
Di dalam dapur dari firma hukum itu tentu saja menyajikan beberapa peralatan. Meski memang tidak selengkap peralatan di rumah. Namun setidaknya masih ada dua atau tiga panci yang biasanya digunakan untuk merebut mie instan ketika beberapa pengacara atau beberapa staf sedang lembur malam. Satu kompor dua tungku, garpu, sendok, gelas, dan juga mesin pembuat kopi juga tersedia. Untuk air mineral pun juga ada. Pramono tidak main-main ketika membangun firma hukum ini. Bahkan ada fasilitas kantin untuk makan siang, sekaligus dengan menu makanan yang selalu berganti-ganti sesuai jadwal.