Kresna sudah bersiap untuk pergi ke kantor setelah semua yang terjadi pagi ini. Ia masih bagus membawa soto ayam dan gorengan itu selain tas kerjanya sendiri. Mungkin Biyan akan mengomel panjang karena ia yang terlambat fatal. Namun apa boleh buat, diomeli pun Kresna harus terima dengan lapang dada, karena dirinya yang salah. Di sisi lain, ia tidak menyesali kesalahannya tersebut, karena ia bisa menenangkan Kinara serta dapat makan bersama dengan wanita itu.
Kini Kinara bahkan bersedia untuk mengantarnya sampai di pintu utama apartemennya itu.
Sebelum bergegas membuka pintu itu, Kresna menghentikan langkahnya. Yang tentu saja membuat Kinara lantas mengikuti sikapnya tersebut. Detik berikutnya ia menatap Kinara dan memberikan senyuman tulus teruntuk wanita itu.