Abimana masih terduduk lemas dan kuyu. Kepergian Kinara yang tetap menangis histeris masih merobek dirinya. Padahal ia hanya ingin mengulang kembali pernikahan yang pernah gagal. Ia ingin memperbaiki semua kesalahannya di masa lalu. Ia bahkan tidak peduli jika dirinya akan dijadikan sebagai budak oleh mantan istrinya itu. Namun Kinara justru salah dalam mengartikan apa yang ia inginkan. Padahal Kinara jelas-jelas masih mencintai dirinya.
"Aku sudah tidak punya siapa-siapa, selain harapan untuk bisa memperbaiki segalanya bersamamu lagi, Kinara. Ayahku akan segera mengusirku, dan memutuskan hubungan darah denganku. Aku gagal menjalin kerja sama itu. Aku hanyalah tinggal tubuhku saja, lalu hati yang mulai menyadari betapa bodohnya aku karena sudah mengkhianatimu," gumam Abimana. "Tak bisakah kau memberikan kesempatan padaku sekali lagi? Aku belum pernah melakukan yang terbaik untukmu, Kinara. Aku malah terbodohi oleh Bianca yang hanya mengincar hartaku saja."