Kresna berjalan keluar dari restoran dengan langkah yang gontai. Ia terus menyusuri jalan untuk menunju titik tunggu sebuah taksi. Tidak membawa mobil memang cukup merepotkan, tetapi kali ini ia tidak menyesal karena ia meninggalkan mobilnya demi memastikan Kinara tetap aman. Dan sepertinya akan lebih bagus jika Kresna kembali memastikan keamanan Kinara dengan cara menghubungi wanita yang belakangan ini ia puja-puja itu.
Beruntung sebuah taksi segera Kresna dapatkan. Ia pun melesakkan diri ke dalam taksi tersebut ketika sang sopir sudah berhenti di hadapannya. Kresna duduk di kabin mobil bagian belakang sembari menyandarkan punggung. Ia mengatakan alamat firma hukum milik Pramono, setelah itu memutuskan untuk menikmati pemandangan di luar sana.
